Thursday 11 October 2012

Mistake

Welcome to my asylum again. :)
Hari ini aku bakal bahas tentang "Kesalahan" - "Mistake"

mis·take
1. An error or fault resulting from defective judgment, deficient knowledge, or carelessness
2. A misconception or misunderstanding.



Kita pasti udah ga asing sama yang namanya kesalahan. Pasti kita semua juga udah pernah melakukan kesalahan. Ntah itu sengaja atau nggak, kita ga pernah bisa lari dari kesalahan. 

Bahkan sebenarnya, semua yang pernah kita lakukan adalah kesalahan. Mungkin sekarang aku lagi ngetik-ngetik gini bukan kesalahan bagiku. Tapi bagi orang lain, ini bisa dianggap kesalahan. Mungkin kesalahan di ngabis-ngabisin uang buat bayar internet dan lain-lain semacemnya.

Mungkin apa yang sedang kalian lakukan sekarang juga merupakan kesalahan. Dengan ngebaca blog ini, mungkin kesalahan yang kalian buat bisa berupa waktu yang kalian sia-siakan. Padahal sekarang kalian bisa belajar buat perbaiki nilai MID yang *ehem.

Apapun deh yang kita lakukan. Pasti selalu merupakan kesalahan. Mau kamu nyelamatin Bumi dan seluruh umat yang ada di atasnya dari kiamat juga pasti akhirnya kamu selalu dianggap SALAH bagi sebagian orang. Ntah karena kamu melanggar hukum alam lah, melanggar ramalan suku Maya lah, dan apa lagi deh yang dipikirin sama this demented society. Padahal menurutmu kamu benar.

Kesalahan itu selalu ada. Bahkan meskipun kamu udah berusaha keras buat jadi sempurna dan perfeksionis, selalu aja ada orang yang mencela kamu. 

Contoh lagi deh, kmu pulang malem demi urusan sekolah. Menurut guru kamu, itu adalah hal yang terpuji. Buat mama papa kamu? Oops.

Kesimpulan : Kesalahan itu dipandang secara subjektif.

Kesalahan itu memang udah menjadi alaminya manusia. Mau gimanapun, kita ga bakal bisa lari dari kesalahan. Karena melarikan diri dari kesalahan juga merupakan suatu kesalahan. 

Karena tanpa kesalahan, kita nggak bakal bisa belajar. 

Dunia yang sempurna adalah dunia yang sudah mengenal semua kesalahan. Kalau kiamat adalah sebuah kesalahan dan dunia kita bisa menghadapinya, maka dunia kita bakal jadi dunia yang sempurna. Karena dunia kita udah melewati kesalahan terbesar yang bakal selalu diingat manusia. 

Dan siapa sih yang nggak mau perbaiki kesalahannya? Orang yang nggak mau memperbaiki kesalahannya adalah orang yang nggak akan pernah sukses dan maju. Karena dia bakal selalu mengulangi kesalahan yang sama karena ga pernah peduli sama ilham dalam kesalahannya.

Kalau society menghakimimu salah pada penampilan fisikmu, itu bukan kesalahan fisikmu. Tapi kesalahan mereka dalam memandang dan kesalahan mereka juga dalam membandingkan. 

Mau kamu jelek, gendut, kurus, pendek, love yourself. Society's thoughts are just measurements. Do what makes you happy. 

Kadang, yang paling membingungkan adalah masyarakat yang egois.

Mereka menganggap gendut itu jelek dan akhirnya mendiskriminasi orang yang melakukan diet. 

Sama seperti mereka menganggap orang yang hamil di luar nikah itu sebuah kesalahan dan nggak mau nerima anaknya, tapi mereka mengharamkan aborsi. 

Apa-apaan sih.

Itulah kenapa kita ga harus selalu bergantung pada pandangan masyarakat. KIta adalah bagian dari masyarakat itu juga, dan kita yang punya kontrol atas diri kita sendiri. Maka kita juga punya hak buat memilih apa yang terbaik buat kita. Pandangan masyarakat itu cuma ibarat penggaris yang nggak akan kita pakai untuk mengukur ukuran sesuatu yang udah menjadi normalcy  kita. (In my case, I won't measure the volume of my nata de coco cubes as long as it makes me happy.)

Kesimpulan : Semakin banyak masalah yang kamu lewati dan kamu punya, semakin banyak pelajaran yang kamu dapat dan semakin dewasa juga pikiranmu. 

Don't stress on the thunder, bless them for the bright night sky. Don't stress on your mistakes, bless them for the experiences and lessons. 


No comments: